Author
Christ
30 September 2022
Source
Pengalaman Pribadi
Republic Of Gamer yang disingkat menjadi ROG, adalah laptop yang didesain secara khusus untuk pengalaman Gaming dari Asus. Merupakan laptop ROG termurah pada masanya dimana ROG memutuskan meluncurkan laptop gaming entry level yang ditenagai GTX1050.
Asus ROG GL553VD diluncurkan dengan harga mulai dari Rp14.299.000,00
Varian | A | B |
---|---|---|
Harga | Rp14.299.000,00 | Rp17.299.000,00 |
CPU | Intel® Core™ i7-7700HQ Processor up to 3.8 GHz |
Intel® Core™ i7-7700HQ Processor up to 3.8 GHz |
GPU | NVIDIA® GTX1050 4GB GDDR5 | NVIDIA® GTX1050 4GB GDDR5 |
OS | Endless OS | Windows 10 Home |
Layar | IPS 15.6″ FHD (1920×1080 Wide-View Anti Glare) | IPS 15.6″ FHD (1920×1080 Wide-View Anti Glare) |
RAM | 8GB DDR4 RAM | 16GB DDR4 RAM |
Storage | 1TB HDD 7200RPM | 1TB HDD 7200RPM + 128GB SATA3 SSD (M.2 Slot) |
Wireless | Wi-fi+BT4.1 | Wi-fi+BT4.1 |
Asus ROG GL553VD datang dengan 4 konfigurasi, dan yang saya gunakan sekarang adalah konfigurasi tertinggi dengan harga Rp17.299.000,00. Penambahan RAM hingga 16GB, SSD 128GB, dan Windows 10 adalah opsi yang sangat bagus untuk penggunaan jangka panjang 4 tahun kedepan.
Asus ROG GL553VD ini memiliki keunikan dimana model ini adalah laptop ROG terakhir yang hanya menggunakan 1 kipas untuk mendinginkan kedua CPU dan GPU. Saya sempat khawatir dengan suhu ketika sedang melakukan pekerjaan berat, namun karena saya belum pernah menggunakan laptop dengan 2 kipas, saya tidak bisa membandingkan performa kipas. Suhu idle ketika digunakan untuk mengetik tidak pernah di atas 55 derajat Celsius dengan 15+ tab browser Chrome yang sedang saya buka.
Asus ROG GL553 hanya memiliki 1 kipas
Source:
Dave2D (Youtube)
Pengalaman penggunaan selama 5 Tahun (2017-2022)
Mengambil opsi tertinggi pada saat itu (2017) adalah pilihan yang terbaik. Tambahan 128GB SSD SATA3 M.2 merupakan poin penting untuk transisi dari menggunakan HDD ke SSD. Namun, SSD dengan storage 128GB pada Windows 10 ternyata tidak mencukupi kebutuhan saya sehari-hari. Ketika SSD diisi dengan berbagai update Windows, Microsoft Office, VLC, Steam (Game di HDD), program video editing, dan program photo editing saja sudah memenuhi 128GB yang ditawarkan.
Akhirnya, pada tahun 2018 saya memutuskan untuk upgrade ke 512GB SSD NVME yang masih saya pakai sampai saat ini. Dengan kapasitas tambahan tersebut, saya bisa menginstall 2 OS yang berbeda pada satu SSD.
Konfigurasi GL553VD dengan Windows 10 dan tanpa SSD menjadi pilihan yang optimal karena space SSD yang terlalu kecil
DVD Drive yang ditawarkan pada tahun 2017 dengan sangat cepat tidak dibutuhkan pada tahun berikutnya. Selain digunakan untuk menginstall OS dan Office 2016, DVD tersebut tidak pernah saya gunakan lagi. Sehingga saya menggantinya dengan HDD Caddy sebagai storage tambahan.
Dalam penggunaan selama 5 tahun ini, hampir semua program dapat dijalankan dengan lancar. Masih banyak game keluaran 2022 yang dapat dijalankan dengan baik hingga saat ini dengan menurunkan kualitas ke Low atau Very Low.
Daya tahan baterai pada laptop gaming selalu menjadi poin terlemah. Dengan menggunakan baterai, jika digunakan untuk bermain game hanya dapat bertahan < 1 jam, sedangkan jika digunakan untuk browsing internet bertahan 1-1,5 jam saja. Membawa charger adalah sebuah keharusan.
Gambar kesehatan baterai setelah penggunaan 5 tahun.
Tersisa 34.5 Wh (72.6%) dari 47.5 Wh yang ditawarkan.
Kesimpulan
Keunggulan | Kelemahan |
---|---|
Dapat digunakan jangka panjang (2017-2022) | Kipas hanya 1 |
Layar IPS dengan tingkat akurasi warna yang tinggi (122% SRGB) | DVD Drive tidak begitu digunakan |
Speaker memiliki range yang bagus dan keras. Frekuensi Middle dan Low dapat terdengar. | Baterai hanya bertahan 1-2 jam |
Build Quality kokoh |